Gambar Sampul Prakarya · BAB III Budidaya Ikan Konsumsi
Prakarya · BAB III Budidaya Ikan Konsumsi
Suci Paresti

24/08/2021 14:51:12

SMP 8 K 13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Budidaya

Peta

Materi

III

Budidaya Ikan Konsumsi

Wadah Budidaya

Ikan Konsumsi

Pemeliharaan

Ikan Konsumsi

Jenis Wadah

Budidaya Ikan

Konsumsi

Desain dan

Kontruksi Wadah

Budidaya Ikan

Konsumsi

Jenis Ikan

Konsumsi

Teknik Budidaya

Ikan Konsumsi

Tujuan Pembelajaran

Setelah memepelajari Bab III, peserta didik mampu :

1.

Men

yampaikan pendapat tentang keragaman wadah budidaya dan pe

-

meliharaan (pembesaran) ikan konsumsi sebagai ungkapan rasa bangga

dan wujud rasa syukur kepada Tuhan serta bangsa Indonesia.

2.

Meng

identifikasi jenis, sarana produksi, dan teknik pembuatan wadah

dan budidaya ikan konsumsi yang ada di wilayah setempat berdasarkan

rasa ingin tahu dan peduli lingkungan

3.

Mer

ancang pembuatan wadah budidaya dan pemeliharaan (pembesaran)

ikan konsumsi berdasarkan orisinalitas ide yang jujur terhadap diri sendiri.

4.

Membua

t, mempraktekan, menguji, dan mempresentasikan pembua-

tan wadah dan pemeliharaan (pembesaran) ikan konsumsi di wilayah

setempat berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat dengan disiplin

dan tanggung jawab.

Tujuan

Pembelajaran

Peta

Materi

I

BAB

III

Budidaya

Ikan Konsumsi

1.

Amatilah gambar ikan dan wadah budidaya di atas.

2.

Per

nahkah melihat budidaya ikan tersebut di lingkunganmu?

3.

Apa y

ang kamu ketahui tentang ikan pada gambar di atas?

4.

Ungkapk

an pendapatmu, sampaikan dalam pembelajaran!

5.

kamu lak

ukan bersama kelompokmu.

Tugas

Pengamatan 1

Sumber: dok. Kemendikbud

Gambar 3.1 Ikan konsumsi dan wadah budidaya

106

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

Indonesia mempunyai luas perairan sebesar 2/3 dari

wilayahnya. Hal tersebut merupakan potensi perikanan

yang harus kita syukuri sebagai anugerah Tuhan YME.

Potensi perikanan meliputi perikanan tangkap dan

budidaya. Perikanan budidaya dikembangkan pada

perairan laut, payau dan tawar. Pengembangan perikanan

budidaya disesuikan dengan kondisi geografis wilayah

setempat. Pada daerah dataran tinggi dan rendah

dibudidayakan ikan air tawar. Budidaya ikan air payau

dikembangkan pada daerah pantai, muara sungai atau

rawa payau. Budidaya ikan laut dikembangkan pada

daerah laut yang terlindungi ombak dan gelombang

seperti teluk, selat, dan perairan dangkal.

Setiap daerah mempunyai komoditas ikan budidaya

unggulan yang berbeda. Komoditas ikan budidaya

unggulan apa yang ada di daerahmu? Perbedaan

ini terjadi karena kondisi geografis masing-masing

daerah beragam. Bagaimana di daerah mu? Termasuk

kedalam daerah apa jika dilihat dari letak geografisnya?

Budidaya ikan dimaksudkan untuk menyediakan

ikan dalam memenuhi kebutuhan pangan sumber

protein selaian dari kegiatan penangkapan. Kebutuhan

pangan sumber protein yang bersumber dari ikan

semakin hari mengalami peningkatan seiring dengan

kesadaran masyarakat tentang pentingnya kandungan gizi

ikan. Hal ini merupakan peluang bagi pengembangan

budidaya ikan konsumsi. Ikan konsumsi adalah ikan

yang dibudidayakan untuk tujuan sumber pangan atau

konsumsi. Contoh ikan konsumsi yang dibudidayakan

antara lain: lele, gurami, bawar, nila, belut, kerapu,

dan bandeng.

Pada bab ini akan dibahas kegiatan praproduksi

dan

produksi budidaya ikan konsumsi. Bagaimana

mendesain wadah budidaya ikan konsumsi sesuai

lokasi serta pemeliharaan pada tahap pembesaran.

Kegiatan pembesaran ikan merupakan kegiatan

memelihara benih ikan sampai berukuran konsumsi.

107

Prakarya

A.

Wadah Budidaya Ikan Konsumsi

Lokasi budidaya ikan konsumsi menentukan

pemilihan wadah budidaya yang tepat, Wadah

budidaya merupakan tempat untuk memelihara ikan.

Tahukah kamu wadah budidaya ikan konsumsi yang

biasa digunakan? Perhatikanlah gambar ikan di atas!

Dimanakah biasanya ikan tersebut dipelihara? Adakah

wadah budidaya tersebut di daerah sekitarmu? Coba

amati lebih jauh jenis-jenis wadah budidaya ikan

konsumsi apa saja yang kamu ketahui? Bagaimana

desainnya dan jenis ikan apa yang dibudidayakan

pada wadah tersebut?

TUGAS KERJA KELOMPOK

Diskusikan!

1.

Jenis-jenis wadah budida

ya ikan konsumsi, jenis ikan yang dibudidayakan

pada wadah tersebut dan cara desainnya!

2.

Ungkapk

an perasaan yang timbul terhadap karunia Tuhan dengan

adanya potensi pengembangan budidaya ikan konsumsi

(Lihat LK-1)

LEMBAR KERJA-1 (LK-1)

Nama

:

Kelas

:

Identifikasi Wadah Budidaya Ikan Konsumsi

Nama Wadah

budidaya ikan

Jenis ikan konsumsi yang

dibudidayakan

Gambar bentuk wadah

budidaya

Ungkapan perasaan dan pendapatmu:

....................................................................................................................................................................

....................................................................................................................................................................

108

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

1.

Jenis Wadah/ Tempat Budidaya Ikan

K

onsumsi

Bagaimana hasil pengamatan wadah/tempat

budidaya ikan di daerah mu? Jenis wadah budidaya apa

yang paling banyak digunakan untuk memelihara ikan

konsumsi? Dalam budidaya ikan terdapat beberapa

jenis wadah yang digunakan, antara lain kolam, bak,

akuarium, jaring terapung/keramba jaring apung.

Berikut penjelasan berbagai jenis wadah budidaya

ikan konsumsi.

a. Kolam

Kolam merupakan lahan yang dibuat untuk

menampung air dalam jumlah tertentu sehingga dapat

digunakan untuk pemeliharaan/ membesarkan ikan

dan atau hewan air lainnya. Berdasarkan pengertian

teknis, kolam merupakan suatu perairan buatan yang

luasnya terbatas dan sengaja dibuat agar mudah dikelola

dalam hal pengaturan air, jenis hewan budidaya dan

target produksinya. Pernahkah kamu melihat kolam

dilingkungan sekitarmu? Seperti apa bentuk kolam

yang kamu temukan di daerahmu? Jenis kolam yang

akan digunakan tergantung sistem budidaya yang

dilaksanakan. Terdapat 3 sistem budidaya ikan yang

biasa dilakukan:

1.

Tr

adisioanal/ekstensif, kolam yang digunakan

adalah kolam tanah yaitu kolam yang keseluruhan

bagiannya terbuat dari tanah.

2.

Semi in

tensif, kolam yang digunakan adalah

kolam yang bagian dinding dan pematangnya

terbuat dari tembok, sedangkan dasar kolamnya

terbuat dari tanah.

3.

In

tensif, kolam yang keseluruhan bagiannya

terbuat dari tembok.

4.

Selain ber

dasarkan sistem budidanya, jenis kolam

ditentukan berdasarkan proses budidaya dan

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar: 3.2. Jenis-jenis kolam

Kolam Tanah

Kolam Semi intensif

Kolam Intensif

109

Prakarya

fungsinya. Jenis kolam yang dibuat yaitu kolam

pemijahan, penetasan, pemeliharaa/pembesaran,

dan pemberokan induk. Pada bab ini akan dibahas

bagaimana kolam untuk pemeliharaan/ pembesaran

ikan konsumsi.

Kolam pemeliharaan ikan dapat dibedakan menjadi

kolam pendederan dan kolam pembesaran. Kolam untuk

pembesaran sebaiknya tanah dasar yang subur jika

dipupuk dapat menumbuhkan pakan alami yang baik

bagi pertumbuhan dan perkembang ikan konsumsi.

b. Bak

Bak merupakan wadah budidaya ikan yang dapat

digunakan untuk usaha budidaya. Bak digunakan sesuai

dengan proses budidaya dengan bahan pembuatan

terbuat dari plastik/terpal, fiber dan beton. Pernahkah

kamu melihat bak dari terpal yang digunakan untuk

memelihara ikan? Berikut gambar bak berdasarkan

bahan pembuatnya.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar: 3.3. Jenis-jenis bak (a) Bak Beton (b) Bak Fiber (c) Bak Plastik/Terpal

c. Akuarium

Akuarium merupakan wadah budidaya ikan

yan

g terbuat dari bahan kaca. Kata akuarium berasal

dari bahas latin yaitu

aqua

yang artinya air dan area

yang artinya ruang. Jadi aquarium merupakan ruangan

terbatas berisi air dan ikan yang dapat diawasi dan

dinikmati.

a

b

c

110

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

Fungsi akuarium selain sebagai wadah budidaya

juga dapat dimanfaatkan untuk penghias ruangan

yang dapat dinikmati keindahan ikannya. Apakah

kamu mempunyai akuarium di rumah? Ikan jenis apa

yang dipelihara?. Berikut contoh gambar akuarium

d.

Keramba jaring apung dan keramba

jaring tancap

Keramba jaring apung merupakan wadah budidaya

di perairan umum. Budidaya ikan dengan keramba

merupakan alternatif budidaya yang sangat potensial

bisa dikembangkan, mengingat daerah perairan

di Indonesia yang sangat luas. Perairan yang bisa

dimanfaatkan termasuk perairan darat dan laut. Jenis

wadah yang bisa digunakan untuk membudidayakan

ikan dengan keramba adalah jaring apung, jaring

tancap dan keramba yang terbuat dari bambu.

Pernahkah melihat keramba jaring apung, jaring

tancap atau keramba yang terbuat dari bambu di

daerah sekitarmu?

Sumber: Wahyu Subachri dan www.pekka.or.id

Gambar 3.5 Keramba Jaring apung, keramba jaring tancap, dan keramba.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.4 Contoh Akuarium budidaya

111

Prakarya

e.

Desain dan Kon

truksi Wadah Budidaya

Ikan komsumsi

Kamu telah mengamati dan mempelajari jenis-

jenis wadah budidaya ikan konsumsi, selanjutnya

mengamati dan mempelajari desain serta kontruksi

wadah sesuai dengan kaidah budidaya yang tepat.

Berikut desain dan kontruksi wadah budidaya ikan

konsumsi untuk pemeliharaan /pembesaran.

a.

Desain dan kon

truksi kolam

Desain kolam bisa berbentuk persegi, persegi

panjang, lingkaran, trapesium, segitiga bahkan bentuk

tidak beraturan. Hal tersebut disesuikan dengan

kondisi lahan dan lokasi. Bentuk kolam yang umum

digunakan adalah persegi dan persegi panjang.

Berdasarkan pengamatanmu pada LK-1. Bagaimana

bentuk kolam yang ada di daerahmu?

Perlu diperhatikan tentang persyaratan teknis

kontruksi kolam. Kolam yang akan digunakan sebaiknnya

mempunyai pematang kolam, dasar kolam dan pintu

air. Pematang kolam dibuat untuk menahan massa

air di dalam kolam agar tidak keluar.

Saluran air

Dasar kolam

Pematang Kolam

Sumber: Dok. Kemendikbud

Gambar 3.7 Persyaratan Teknis Konstruksi Kolam

Sumber: Dok. Kemdikbud

3.6 Desain Kolam

112

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

Jenis tanah untuk pematang harus kompak dan

kedap air agar pematang tidak mudah bocor. Dasar

kolam dibuat miring menuju saluran pembuangan

air. Saluran air dibuat keliling (ceren) dan tegah

(kamalir). Saluran air ini dibuat miring kearah saluran

pembuangan air. Hal ini dilakukan untuk memudahkan

pengeringan kolam dan pemanenan ikan. Pintu air

pada kolam terdiri dari pintu masuk dan keluar yang

terpisah.

b.

Desain dan kon

truksi bak

Desain dan kontruksi bak pada dasarnya hampir

sama dengan kolam. Desain dan kontruksi bak terpal/

plastik banyak digunakan dalam kegiatan budidaya

ikan konsumsi. Hal ini dilakukan untuk menyiasati

lahan yang terbatas dan kemudahan dalam proses

pemeliharaan ikan konsumsi. Desain dan kontruksi

bak terpal/plastik disesuiakan dengan beberapa hal

yang perlu diperhatikan, yaitu :

1.

jenis ikan konsumsi y

ang akan dibudidayakan

2.

tahapan budiday

a pembenihan atau pembesaran.

3.

keseimbangan antar

a volume air dan penyangga

bak harus kuat.

4.

Dasar peletakan un

tuk bak terpal/plastik harus rata

agar tidak mudah bocor. Hal ini bisa dilakukan

dengan meratakan tanah terlebih dahulu kemudian

diberikan sekam.

5.

Ukur

an bak disesuikan dengan ketersedian lahan

6.

Distribusi air dan pengeluar

an limbah produksi

7.

Adan

ya jalur panen dan akses pengelolaan ikan

c.

Desain dan kon

truksi akuarium

Bentuk akuarium yang biasa digunakan adalah

bentuk segi empat, trapezium, segi enam, segi delapan,

elips dan botol (Gambar 5.8). Akuarium bentuk apa yang

sering kamu temui? Setelah mengetahui bentuknya

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.8 Konstruksi bak terpal atau plastik

Konstruksi asbes

Konstruksi bambu

113

Prakarya

hal yang perlu diperhatikan adalah ukuran ketebalan

kaca berkisar antara 3 mm – 16 mm. Ukuran ketebalan

kaca untuk dasar akuarium sebaiknya ditambah 1-2

mm. Semakin besar ukuran akuarium maka semakin

tebal ukuran kaca.

d.

Desain dan kon

truksi jaring apung/

keramba jaring apung

Konstruksi wadah jaring apung terdiri dari dua

bagian yaitu kerangka dan kantong jaring. Kerangka

berfungsi sebagai tempat pemasangan kantong jaring

dan tempat lalu lalang orang memberi pakan dan

panen. Kantong jaring apung merupakan tempat

pemeliharaan ikan.

Jaring apung secara sederhana bisa dibuat dari

bambu. Keramba jenis ini biasa digunakan di aliran

air sungai atau selokan dengan arus air yang cukup

besar. Perlu memperhitungkan konstruksi wadah

secara baik dan benar agar diperoleh wadah budidaya

yang mempunyai masa pakai yang lama. Persyaratan

teknis yang harus diperhatikan adalah:

1.

Arus air

, diusahakan tidak terlalu kuat namun

tetap ada supaya terjadi pergantian air dan

oksigen dengan baik, serta dapat menghayutkan

sisa makanan dan kotoran. Tingkat kesuburan,

jenis perairan yang baik untuk digunakan dalam

budidaya ikan di jarring apung adalah perairan

dengan tingkat kesuburan rendah hingga sedang.

Tingkat kesuburan tinggi berpengaruh buruk

terhadap ikan karena kandungan oksigen pada

malam hari relatif rendah.

2.

Bebas dar

i pencemaran, adanya penambahan

benda/materi ke dalam perairan dapat menimbulkan

perubahan kualitas air sehingga mengurangi

fungsinya.

Sumber: www.trobos.com

Gambar 3.9 Konstruksi keramba jaring apung

(KJA)

114

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

3.

Kualitas air, perairan yang dipilih harus memiliki

k

ualitas air yang memenuhi persyaratan untuk

pertumbuhan ikan

4.

Ko

ntruksi keramba jaring apung terdiri dari

kerangka, pelampung, pengikat, jangkar, kantong

jaring, pemberat, tali nilon dan tambang.

2.

Persiapan Wadah Budidaya

Setelah mengetahui dan mengamati jenis, desain

dan kontruksi wadah budidaya, tahap selanjutnya

adalah menyiapkan wadah untuk budidaya ikan

konsumsi. Persiapan wadah budidaya kolam meliputi

pengeringan dasar kolam, perbaikan pematang,

pengolahan dasar kolam, perbaikan saluran air masuk

dan keluar, pemupukan, pengapuran dan pengisian

air kolam.

a.

Pe

rbaikan pematang, bertujuan mencegah kebocoran

air kolam sehingga tetap stabil. Perbaikan pematang

dilakukan pada kolam tanah dan pada kolam

tembok dilakukan perawatan dan pengecekan

keretakan.

b.

Pengolahan dasar kolam, dilak

ukan pada dasar

tanah dengan cara dicangkul. Tanahnya dibolak-

balik dan dikeringkan sampai betul-betul kering

dengan tujuan mempercepat proses penguraian.

TUGAS KELOMPOK (LK-2)

CARI INFO

1.

Carilah informasi dari berbagai media (majalah, koran, buku dan internet)

desain dan kon

truksi wadah budidaya ikan konsumsi.

2.

Setiap kelompok mencar

i satu informasi wadah budidaya ikan konsumsi

yang berbeda yang berhubungan desain dan kontruksinya.

3.

Pr

esentasikan hasil penelusuran kelompokmu!

115

Prakarya

c.

Pengeringan dasar kolam bertujuan untuk mematikan

hama dan pen

yakit yang dapat menimbulkan

kematian dan keracunan.

d.

Pengapur

an, dilakukan dengan tujuan untuk

menstabilkan keasaman tanah dan air kolam

serta membunuh bibit penyakit. Jenis kapur

yang digunakan adalah kapur pertanian atau

kapur aktif.

e.

Pemupuk

an, dilakukan dengan tujuan untuk

meningkatkan kesuburan kolam, menumbuhkan

fitoplakton dan zooplankton sebagai pakan alami,

dengan jenis pupuk yang digunakan adalah

pupuk kandang dan buatan saat pemupukan

kondisi kolam sudah diairi kurang lebih 20 cm.

f.

Peng

isiaan air kolam dilakukan sampai batas yang

diinginkan dan dibiarkan kurang lebih 4-7 hari

sebelum ikan ditebar. Hal ini dilakukan dengan

tujuan untuk menumbuhkan pakan alami dengan

sempurna. Ketinggian kolam tergantung jenis

kolam. Bahkan untuk usaha pemeliharaan ikan,

maka tinggi kolam berkisar 1-1.25 m.

Setelah mendapatkan berbagai informasi tentang

jenis, desain dan kontruksi serta persiapan wadah

budidaya, sekarang lakukan observasi dan wawancara

ke tempat budidaya ikan konsumsi. Amati apa yang

ada di tempat dan tanyakan hal yang ingin diketahui

Pengolahan Dasar Kolam

Pengapuran

Pemupukkan

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.10 Persiapan wadah budidaya

TUGAS KERJA KELOMPOK

Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi

Kelompok

:

Nama Anggota

:

Kelas

:

1.

Kunjungi tempat budidaya ikan konsumsi.

2.

Wa

wancara petani/pembudidaya ikan konsumsi tanyakan hal-hal berikut:

a.

Apa jenis w

adah budidaya?

b.

Apa saja sar

ana produksi (alat dan bahan) yang digunakan?

c.

Apa kesulitan a

tau tantangan dalam pembuatan wadah budidaya?

d.

Apa keunggulan w

adah budidaya?

5.

Saa

t melakukan observasi dan wawancara hendaklah bersikap ramah, bicara sopan, bekerja

sama, dengan teman sekelompoknya.

5.

Tulisk

an hasil observasimu dan sertakan gambar visualisasinya.

116

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

secara santun. Diperlukan kerjasama yang baik dan

penuh tanggung jawab dengan anggota kelompok

saat melakukan kegiatan observasi dan wawancara.

3.

Tahapan Pembuatan Wadah Budidaya

Ik

an Konsumsi

Kamu telah melakukan observasi ke tempat

budidaya ikan konsumsi. Bagaimana hasilnya? Apakah

hasil observasimu sesuai dengan apa yang telah

dipelajari? Pengetahuan yang telah dimiliki dan hasil

observasi dapat digunakan untuk tahap selajutnya

yaitu pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi.

LEMBAR KERJA-3 (LK-3)

Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi

Nama

:

Kelas

:

Ungkapkan pendapatmu! Hal apa yang kalian tahu dan pengalaman apa

y

ang didapatkan saat melakukan observasi dan wawancara. Apa kesulitan

dan kesenangan yang ditemui? Tuliskan ungkapan perasaan/pengalaman

kalian dengan terbuka dan jujur.

Jenis wadah budidaya yang digunakan

:.........................................................................

Ik

an konsumsi yang dibudidayakan

:........................................................................

Na

ma Petani

:........................................................................

L

okasi

:.........................................................................

Bahan

Alat

1.

1.

2.

2.

3.

3.

4.

4.

Desain

Kontruksi

Persiapan

Tahapan pembuatan

117

Prakarya

Berikut ini diuraikan tahapan pembuatan wadah budidaya

ikan konsumsi. Pilihan bak terpal/plastik hanya salah satu

contoh yang dapat diaplikasikan pada lahan luas maupun

sempit.

a.

Per

encanaan

1.

menentuk

an lokasi pembuatan wadah budidaya ikan

konsumsi

2.

menentuk

an jenis wadah budidaya ikan konsumsi

3.

membuat desain dan kon

truksi wadah budidaya ikan

konsumsi

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.11 Desain dan kontruksi wadah budidaya

Persiapan bahan & alat

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.12 Bahan dan alat pembuatan wadah budidaya bak/ kolam terpal

Terpal

Palu

Golok

Gergaji

Skop

Cangkul

Bambu

Bambu utuh

Pipa/paralon

Kawat dan paku

Tang

Palu besar

Bahan:

Alat:

118

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

Ratakan tanah dasar wadah dengan cangkul dan

sekop, buang kerikil atau benda tajam lainnya yang

dapat merusak terpal.

1

Buat tanda berbentuk segi empat sesuai ukuran

terpal dikurangi satu meter.

2

Tancapkan patok bambu tegak lurus dengan kuat

menggunakan palu sampai benar-benar kuat untuk

menahan tekanan air.

3

Siapkan bambu yang sudah dipotong dengan panjang

4 meter.

4

Pasang dinding pada tiang

pancang dengan paku

5

119

Prakarya

Lapisi bagian dasar kolam dengan sekam. Kemudian

ratakan sekam pada dasar kolam.

6

Pasang terpal menurut bentuk dan ukuran kolam, kemudian pasang bambu

diatas patok, terpal diikatkan sisinya ke bambu dengan kawat.

7

Lubangi sudut terpal dan pasang pipa paralon untuk

pembuangan air. Agar tidak bocor, terpal diikat

kencang dengan karet ban motor.

8

Pasang saringan pada pipa

pembuangan, kemudian

tutup dengan pipa.

9

Bak/kolam terpal siap diisi air.

10

120

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

TUGAS KELOMPOK

Tugas Praktikum Pembuatan Wadah Budidaya (Pembesaran) Ikan

Konsumsi

Catatan:

Tugas 1-4 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik pembuatan wadah budidaya.

Lakukan revisi dari masukan yang diberikan!

1.

Rumuskan per

encaanan kegiatan pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi

padai daerah setempat.

2.

Gunakan inf

ormasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan hasil

bedah buku sumber/referensi yang telah kalian dapatkan.

3.

Buatlah desain dan kon

truksi wadah budidaya (pembesaran) ikan konsumsi.

4.

Buatlah jadw

al kegiatan dan pembagian tugas

5.

Siapkan ala

t dan bahan yang tepat sesuai rencana

6.

Pr

aktikkan setiap tahapan teknik pembuatan wadah

7.

Ambil gambar pada setiap tahapan keg

iatan.

8.

Buatlah lapor

an kegiatan pembuatan wadah budidaya (pembesaran) ikan konsumsi

LEMBAR KERJA-4 (LK-4)

Laporan praktik pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi

1.

Perencanaan menentukan dan merancang desain dan kontruksi wadah budidaya,

membua

t jadwal kegiatan, menyusun kebutuhan alat dan bahan serta tugas

individu.

2.

Persiapan ala

t dan bahan

3.

Pr

oses pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi.

4.

Pengujian w

adah budidaya ikan konsumsi

5.

Ev

aluasi kegiatan

Kelompok

: ...................................................................................................................

Nama A

nggota

: ....................................................................................................................

Kelas

: .................................................................................................................

Kamu telah melaksanakan praktik pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi

bersama kelompok. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompokmu sudah mengerjakan

kegiatan dengan baik? Evaluasi hasil pembuatan wadah budidaya ikan konsumsi.

Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Berikan tanda ceklis (v)

sesuai jawabanmu! Sertakan alasannya!

Refleksi Kelompok

121

Prakarya

4.

menyusun kebutuhan alat dan bahan disesuikan dengan ukuran

kolam y

ang akan dibuat.

5.

menyusun jadw

al pembuatan wadah budidaya

6.

menetukan tugas tiap individu

.

b.

Pelaksanaan/Pembuatan wadah budidaya

Uraian

Baik

Cukup

Kurang

Alasan

Perencanaan

Persiapan

Pelaksanaan

Pelaporan

Kerjasama

Disiplin

Tanggung jawab

Tuliskan kesimpulan berdasarkan refleksi di atas__________________________

___________________________________________________________________

Renungkan dan Tuliskan pada selembar kertas!

Ungkapkan apa yang kamu rasakan dan pahami setelah mempelajari pembuatan

wadah budidaya ikan konsumsi, mengenai hal hal berikut.

1.

Keragaman w

adah budidaya ikan konsumsi di daerahmu.

2.

Kunjungan pada t

empat budidaya ikan konsumsi atau melalui sumber/referensi

bacaan tentang wadah budidaya ikan hias yang sudah kamu lakukan bersama

kelompokmu.

3.

Kesulitan yang dihadapi saa

t mencari informasi dan pengamatan.

4.

Pengalaman dalam melaksanak

an praktik pembuatan wadah budidaya ikan

konsumsi secara kelompok

5.

Pembelajaran yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu sosial dari

keg

iatan pembuatan dan persiapan wadah budidaya ikan konsumsi

Refleksi Diri

122

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

B.

Budidaya (Pembesaran) Ikan

K

onsumsi

Budidaya pembesaran ikan konsumsi dilakukan

untuk mendapatkan ikan siap konsumsi atau ukuran

yang diinginkan konsumen. Budidaya pembesaran

ikan konsumsi dilakukan untuk memenuhi permintaan

konsumsi ikan yang semakin meningkat. Kebutuhan

ikan untuk konsumsi berasal dari ikan air tawar, payau

dan laut. Apakah kamu suka makan ikan? Jenis ikan

apa yang biasa kamu konsumsi?

Sebelum kegiatan budidaya dilakukan kamu perlu

tahu karakteristik ikan yang akan dibudidayakan.

Berikut penjelasan deskriptif ikan konsumsi air tawar,

payau dan laut yang dapat dibudidayakan

1.

Jenis-Jenis Ikan Konsumsi

a.

Ikan air tawar

Budida

ya pembesaran ikan air tawar didominasi

oleh ikan mas, lele, patin, nila dan gurami. Jenis

ikan tersebut banyak dikonsumsi masyarakat

Indonesia juga banyak dikembangkan jenis ikan

lain seperti belut dan nilam. Ikan konsumsi air

tawar apa yang ada di daerahmu?

1.

Ik

an Mas

Ikan mas (

Cyprinus carpio L

) merupakan jenis

ikan konsumsi yang sangat dikenal hampir diseluruh

Indonesia (gambar 5.12). Penyebaran ikan mas yang

begitu luas ke berbagai tempat didukung oleh cara

pembudidayaan yang relatif mudah dan sifatnya yang

tahan terhadap perubahan kondisi lingkungan. Nama

ikan mas mempunyai sebutan berbeda di tiap daerah.

Ikan mas, tombro, masmasan (jawa tengah dan jawa

timur), ikan rayo atau ikan ameh (Sumatra Barat).

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.13 Ikan Mas

123

Prakarya

Ikan mas berbadan agak memanjang pipih

kesamping dan lunak. Ikan ini menyukai habitat

air yang tidak terlalu dalam dan deras, seperti di

pinggiran sungai atu danau. Ikan ini hidup pada

ketinggian sampai 600 meter dpl (di atas permukaan

laut). Makanan ikan mas antara lain, tumbuhan air,

binatang renik. Makanan utamanya tumbuhan yang

tumbuh di dasar perairan.

Pemijahan ikan mas dapat dilakukan sepanjang

tahun tidak tergantung musim. Pembenihan ikan

mas biasa dilakukan, selama 2-3 minggu untuk benih

siap didederkan. Pembesaran ikan mas dilakuan saat

benih sudah berukuran 5-8 cm yang berasal dari hasil

pendederan. Pembesaran ikan mas dilakukan 3-4

bulan, sesuai ukuran ikan yang menjadi tujuan panen.

Selama pembesaran ikan, diberi pakan tambahan

berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan pagi,

siang dan sore sedikit demi sedikit agar pakan tidak

tenggelam ke dasar perairan/kolam.

2.

Nila

I

kan nila (

Oreochromis nilotica

) merupakan salah satu

jenis ikan air tawar yang paling banyak dibudidayakan

di Indonesia. Ikan ini memiliki berbagai keunggulan,

dengan varietas unggul yang dihasilkan antara lain,

nila merah, nila gift, nila gesitt, nila nirwana. Nila dapat

dibudidayakan di berbagai wadah seperti kolam air

tenang, kolam air deras, dan sawah.

Bentuk badan ikan nila pipih ke samping memanjang,

warna tubuh umumnya putih kehitaman dan merah

sehingga dikenal sebagai nila hitam dan nila merah.

Nila dapat dibudidayakan di dataran rendah sampai

pada ketinggian 1.000 meter dpl. Makanan nila

berupa plankton, dan tumbuh-tumbuhan lunak seperti

hydrilla, dan ganggang sutera. Untuk pemeliharaan,

nilai dapat diberi makanan tambahan berupa pellet.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.14 Ikan Nila

124

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

Benih nila yang digunakan untuk pembesaran

sebaiknya yang telah mencapai ukuran 8 -12 cm.

Padat penebaran benih di kolam terpal antara 15 –

20 ekor/m

2

. Kedalaman air untuk kolam pembesaran

80 – 100 cm. Nila diberi pellet sebanyak 2-4% dari

bobot biomassa ikan dan diberikan 3-5 kali sehari. Ikan

nila dipelihara selama 4-5 bulan sehingga mencapai

ukuran konsumsi 400-600 gram/ekor.

3.

Lele

L

ele mempunyai bentuk yang memanjang berkulit

licin dengan kepala pipih, mulutnya berada di ujung/

terminal dengan empat pasang sungut, sirip ekor

dan perut membundar. Lele mempunyai senjata

yang sangat ampuh dan berbisa berupa sepasang

patil yang berada di sebelah depan sirip dada. Selain

sebagai senjata patil juga bisa dipergunakan untuk

melompat dari kolam atau berjalan di atas tanah

(

walking catfish

) .

Lele dapat hidup di semua perairan air tawar, di

sungai yang airnya tidak terlalu deras seperti danau,

waduk, rawa, serta genangan kecil. Lele mempunyai

alat pernapasan tambahan yang disebut labirin, terletak

di bagian depan rongga insang yang memungkinkan

mengambil oksigen langsung dari udara. Sehingga

tahan hidup di perairan yang airnya mengandung

sedikit oksigen.

Pakan ikan lele berupa pakan alami dan pakan

tambahan. Pakan alami seperti cacing, kutu-kutu air,

jentik-jentik (larva), dan siput kecil. Lele termasuk

jenis karnivora (pemakan daging), pakan tambahan

yang baik adalah yang banyak mengandung protein

hewani.Ikan lele hidup dengan baik di dataran rendah

sampai daerah perbukitan yang tidak terlalu tinggi.

Pertumbuhan lele agak lambat apabila suhu tempat

hidupnya terlalu dingin. Lele dipanen pada umur 3-4

bulan dengan barat rata-rata 200 gram/ekor.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.15 Ikan Lele

125

Prakarya

4.

Patin

P

atin (Pangasius. sp) termasuk kelompok ikan

catfish

yang dapat hidup di perairan dengan kandungan

oksigen relatif rendah. Patin sangat responsif terhadap

pakan buatan serta memiliki pertumbuhan yang

cepat sehingga termasuk ikan yang berukuran besar.

Warna tubuh ikan patin bagian punggung keabu-

abuan atau kebiru-biruan dan bagian perut putih

keperak-perakan, ukuran kepala relatif kecil dengan

mulut terletak diujung agak ke bawah (gambar 3.14).

Pada mulut patin terdapat dua pasang sungut (kumis)

pendek yang berfungsi sebagai peraba. Pada sirip

punggung terdapat 1 jari-jari keras yang berubah

menjadi patil yang besardan bergerigi, sirip dada

juga terdapat 1 jari-jari keras yang juga berubah

menjadi patil.

Patin adalah ikan omnivor (pemakan segala) dan

cenderung menjadi karnivor (pemakan daging). Di

alam, patin makan ikan-ikan kecil, cacing, serangga,

biji-bijian, tumbuh-tumbuhan, rumput-rumputan dan

udang kecil. Dalam pemeliharaan, patin dapat diberi

pakan buatan berupa pelet.

5.

Gurami

Gu

rami (

Osphyrenemus gouramy

) dikalangan pecinta

menu masakan dikenal sebagai ‘ikan mewah’ dengan

harga jual tinggi dan citarasanya yang tinggi. Daging

ikan gurami renyah dengan sedikit duri dan minim

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.17 Ikan Gurami

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.16 Ikan Patin

126

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

lemak. Bentuk tubuh gurami agak panjang, tinggi

dan pipih ke samping dengan panjang maksimum

65 cm (Gambar 3.15).

Gurami banyak dibudidayakan di pulau Jawa,

Kalimantan, dan Sumatra. Sebutan ikan gurami

beragam di setiap daerah yakni gurami atau gurami

di Jawa, kalau atau kaloi (Sumatra), dan kala atau

kalui (Kalimantan).

Gurami mudah berkembang di dataran rendah

dengan ketinggian lokasi yang cocok untuk budidaya

mulai dari 0-800 dpl dan suhu 24-28

0

C. Ikan gurami

peka terhadap suhu rendah, sehingga tidak produktif

di suhu rendah. Gurami memijah pada umur 2-3 tahun,

produktivitas telur meningkat di musim kemarau.

Telur gurami akan menetas dalam selang waktu 10

hari. Gurami menyukai perairan yang jernih, tenang,

dan tidak banyak mengandung lumpur.

Gurami termasuk hewan omnivora pemakan

tumbuhan dan daging. Tumbuhan yang biasa dimakan

yaitu azolla, kangkung, dan daun talas dengan pakan

tambahan berupa pellet. Pemberian pakan dilakukan

sebanyak-banyaknya. Pembesaran ikan gurami

menggunakan benih dengan berat minimum 100

gram per ekor. Pembesaran dilakukan sampai berat

ikan gurami minimal 500 gram atau lebih sesuai

keinginan konsumen. Waktu yang diperlukan untuk

mencapai ukuran konsumsi adalah 500 g/ekor pada

selang waktu 6 bulan sedangkan berat 1 kg/ekor

membutuhkan waktu lebih kurang 9 bulan.

b.

Ik

an air payau

Jenis ikan air payau yang biasa dikembangkan

dengan deskripsi karakteristik adalah sebagai berikut.

1.

Bandeng

Ban

deng (

Chanos chanos

) merupakan ikan air

payau yang cukup terkenal dan mudah didapatkan.

Dagingnya putih, seratnya halus, dan rasanya gurih.

127

Prakarya

bandeng memiliki badan memanjang seperti torpedo

dengan sirip ekor bercabang sebagai tanda tergolong

ikan perenang cepat. Kepala bandeng tidak bersisik,

mulut kecil terletak di ujung rahang tanpa gigi,

dan lubang hidung terletak di depan mata. Mata

diliputi oleh selaput bening (

subcutaneus

). Warna

badannya putih keperak-perakan dengan punggung

biru kehitaman.

Bandeng digolongkan jenis ikan herbivora karena

memakan tumbuh-tumbuhan yang berupa plankton.

Pada budidaya bandeng konsumsi bandeng dapat

ditebar dengan kepadatan tinggi. Benih ukuran berat

rata-rata 50g/ekor atau panjang 7-10 cm dapat ditebar

500 ekor/m

3

. Ukuran konsumsi akan mencapai berat

rata-rata 450 g/ekor setelah dipelihara selama 4 bulan.

2.

Udang Windu

Udang windu merupak

an jenis udang konsumsi

air payau, badan beruas berjumlah 13 dan seluruh

tubuh ditutupi oleh kerangka luar yang disebut

eksoskeleton (Gambar 3.17). Udang windu aktif bergerak

dan mencari makan pada suasana yang gelap atau

redup. Udang windu juga mempunyai sifat kanibal,

yaitu memangsa sesama jenis yang lemah kondisinya.

Udang berganti kulit secara periodik, udang muda

lebih sering ganti kulit dibandingkan udang dewasa.

Proses ini memberikan kesempatan kepada udang

untuk tumbuh besar lebih besar.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.18 Ikan Bandeng

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.19 Udang

128

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

Udang windu sangat menyukai kumpulan berbagai

jenis ganggang dan binatang renik di dasar tambak

sebagai makanannya, seperti cacing kecil, larva serangga,

larva kerang dan ganggang. Pakan buatan atau pelet

sangat penting diberikan, namun harus dipilih pelet

yang tidak mudah hancur dalam waktu 24 jam karena

cara makan udang yang tergolong lambat.

c.

Ik

an air laut

Budidaya pembesaran ikan air payau yang biasa

dikembangkan adalah ikan berikut deskripsi karakteristik

ikan konsumsi air payau

1.

Kak

ap putih

Ikan Kakap putih adalah ikan laut yang mempunyai

toleransi hidup yang cukup besar terhadap kadar

garam dan merupakan ikan katadromous (dibesarkan

di air dan kawin di air laut). Sifat-sifat inilah yang

menyebabkan ikan kakap putih dapat dibudidayakan

di laut, tambak maupun air tawar.

Ikan kakap putih mempunyai badan memanjang,

gepeng dan batang sirip ekor lebar, mata berwarna

merah cemerlang, mulut lebar sedikit serong dengan

geligi halus. Badan atas penutup insang terdapat

lubang kuping begerigi, sirip punggung berjari-jari

keras 3 dan lemah 7-8 serta memiliki bentuk sirip

ekor bulat.

Lokasi yang baik untuk budidaya ikan kakap putih

adalah daerah perairan teluk,lagoon dan perairan

pantai yang terlindung dari angin dan gelombang

dengan kedalaman berkisar antara 5-7 m serta bebas

dari pencemaran. Pakan yang digunakan adalah ikan

rucah(

trash fish)

.

Benih ikan yang sudah mencapai ukuran 50-70

gram/ekor dari hasil pendederan, selanjutnya dipelihara

dalam keramba dengan kepadatan penebaran 50 ekor/

m

3

. Pembesaran dilakukan selama 5-6 bulan dan selama

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.20 Ikan Kakap Putih

129

Prakarya

periode tersebut dilakukan pengelolaan terhadap

kebersihan keramba secara rutin dan pengontrolan

terhadap ikan secara berkala untuk menghindari

sifat kanibalisme. Pemanenan dilakukan setelah

ikan mencapai ukuran kurang lebih 500 gram/ekor

dengan membutuhkan waktu 5-6 bulan.

2.

Ik

an Kerapu

Ikan Kerapu (

Epinephelus

sp

)

umumnya dikenal

dengan istilah “groupers” dan merupakan salah satu

komoditas perikanan dengan peluang di pasar

domestik maupun internasional dan memiliki nilai

jual sangat tinggi. Kerapu mempunyai sifat-sifat

yang menguntungkan untuk dibudidayakan karena

pertumbuhannya cepat dan dapat diproduksi massal

untuk melayani permintaan pasar serta dapat dipasarkan

dalam keadaan hidup.

Bentuk tubuh kerapu agak rendah, moncong

panjang memipih dan menajam, gigi pada bagian

sisi dentary 3 atau 4 baris, terdapat bintik putih

coklat pada kepala, badan dan sirip, bintik hitam

pada bagian dorsal dan poterior. Habitat benih ikan

kerapu macan adalah pantai yang ditumbuhi algae

jenis reticulata dan

Gracilaria

sp

.

Pada tahap dewasa,

kerapu hidup di perairan yang lebih dalam dengan

dasar perairan pasir berlumpur. Kerapu termasuk jenis

ikan karnivora dan cara makannya “mencaplok” satu

persatu makan yang diberikan. Pakan yang paling

disukai yaitu krustaceae (rebon, dogol dan krosok),

juga jenis ikan-ikan kecil(tembang, teri dan belanak).

Laju pertumbuhan kerapu bebek bisa mencapai

1-1,3 gram/hari sedangkan kerapu macan 2,5-3 gram/

hari (Balai Budidaya Laut Lampung). Kerapu bebek

yang dipelihara dengan berat awal 1,3 gram dan

panjang total 4 cm akan mencapai berat antara 400-

500 gram selama 12-14 bulan, sedangkan kerapu

macan dapat dipanen pada bulan ke 7 dengan berat

kurang lebih 500 gram.

Kementrian Kelautan

dan Perikanan mengu-

payakan transformasi

pembangunan ke-

lautan dan perikanan

dengan berupaya

memperluas akses

pasar domestik. Salah

satu kegiatan yang

dilakukan adalah me-

lalui penyelenggaraan

Safari GEMARIKAN.

Kegiatan ini berupa

promosi peningkatan

konsumsi ikan yang

menitikberatkan pada

penyampaian infor-

masi dan pemberian

eduksi kepada masya-

rakat tentang makan

ikan dan manfaatnya

bagi kesehatan dan

kecerdasan. Ayo mari

gemar makan ikan!

Gemar Makan Ikan

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.21 Ikan kerapu

130

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

Evaluasi Diri

Cari Info:

1.

Carilah informasi dari berbagai media (majalah, koran, buku dan

in

ternet) karakteristik ikan konsumsi yang ada di didaerahmu.

2.

Pr

esentasikan hasil penelusuran kelompok!

TUGAS KELOMPOK (LK-5)

2.

Sar

ana Produksi dan Teknik Budidaya

(pembesaran) Ikan Konsumsi

a.

Sarana Produksi Budidaya (pembesaran)

I

kan Konsumsi

Keberhasilan budidaya sangat didukung dengan

tersedianya sarana produksi yang memadai. Sebelum

memulai budidaya perlu mengetahui sarana produksi

apa yang dibutuhkan. Saran produksi yang baik akan

menentukan keberhasilan budidaya yang dijalankan.

Sarana produksi meliputi banhan dan alat.:

Bahan:

1.

Benih

B

enih ikan yang unggul diperoleh dari induk

yang unggul. Benih untuk pembesaran ikan konsumsi

beragam ukurannya tergantung jenis ikan yang akan

dibudidakan. Benih gurami yang diperlukan ukuran

minimal 100 g, ikan mas 5-8 cm, nila 8-12 cm, dan

lele 5-8 cm. Benih yang sehat memiliki cirri-ciri

bergerak aktif, tidak cacat dan gugus kulitnya. Di

bawah ini diperlihatkan contoh gambar benih lele

dan gurami (Gambar 3.21)

2.

Pak

an

Pakan memegang peranan penting dalam budidaya

pembesaran ikan konsumsi. Dengan manajemen pakan

yang baik, pertumbuhan ikan dapat mencapai ukuran

sesuai target yang ditentukan. Pakan yang digunakan

Benih Ikan lele

Benih Ikan gurami

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.22 Benih Ikan lele dan Gurami

131

Prakarya

adalah pakan alami dan buatan (gambar 5.21). Pakan

alami berasal dari lingkungan disekitar perairan

berupa jasad. Contoh pakan alami yaitu fitoplankton,

zooplankton dan bentos. Pakan buatan dibuat dari

berbagai campuran macam bahan baku hewani dan

nabati dengan memperhatikan kandungan gizi, sifat

dan ukuran ikan mengkonsumsi pakan tersebut.

Pakan buatan umumnya bentuk pellet.

3.

Pupuk

P

upuk diperlukan untuk untuk pemupukan tanah

dasar kolam yang bertujuan untuk meningkatkan

kesuburan kolam, memperbaiki struktur tanah dan

menumbuhkan fitoplankton serta zooplankton sebagai

pakan alami. Jenis pupuk yang digunakan adalah

pupuk kandang dan buatan. Pupuk kandang adalah

pupuk yang berasal dari kotoran hewan sapi, kerbau,

itik dan ayam yang sudah dikeringkan, sedangkan

pupuk buatan berupa bahan –bahan kimia yang dibuat

manusia dipabrik yang berguna untuk menyuburkan

tanah perairan. Jenis pupuk buatan yang dapat

digunakan adalah urea, ZA, TSP, KCL dan NPK.

4.

Air

A

ir mempunyai peranan penting dalam budidaya

ikan. Air sebagai media budidaya harus mempunyai

persyaratan tertentu agar ikan dapat tumbuh dengan

baik. Air yang dapat memenuhi kriteria yang baik

untuk pertumbuhan/budidaya hewan dan tumbuhan

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.23 Pakan Alami dan Buatan

Pakan Alami

Pakan Buatan

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.24 Pupuk Alami dan Buatan

132

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

tingkat rendah yaitu adanya plankton sebagai indikator

paling mudah bahwa air tersebut bisa digunakan

untuk budidaya ikan. Kualitas air dapat diukur dari:

pH, suhu, salinitas, dan kecerahan. Kisaran pH6-8, suhu

25-32, salinitas 0-5 ppt air tawar, 6-29 ppt air payau

dan 30-35ppt air laut, kecerahan terlihat dari jumlah

cahaya matahari yang dapat menembus badan air.

5.

Kapur

K

apur digunakan untuk mempertahankan kestabilan

keasaman pH tanah dan air sekaligus memberantas

hama penyakit. Jenis kapur yang digunakan bermacam-

macam diantaranya kapur pertanian (kalsit dan

dolomite) serta kapur aktif.

6.

Obat oba

tan

Kegiatan budidaya kadang mengalami kendala, salah

satunya kendala penting adalah serangan hama dan

penyakit yang bisa menggangu proses pertumbuhan

dan perkembangan budidaya. Obat-obatan dapat

diberikan untuk pencegahan dan penanggulangan

hama dan penyakit. Obat yang diberikan bisa jenis

alami dan buatan, dimana obat alami berasal dari

ekstrak tumbuhan ( tembakau, akar tuba, kipait, dan

daun papaya). Sedangkan obat buatan berasal dari

zat kimia yang harus larut dalam air, tidak mempunyai

pengaruh besar terhadap kwalitas air kolam. Artinya

bahan kimia tersebut hanya mematikan sumber

penyakit, bukan ikan serta mudah terurai.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.25 Kapur

Sumber: Kemendikbud

Gambar 3.26 Obat-obatan Alami dan

Buatan

Alat:

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.27 Alat budidaya

(a)penggaris

(b)serokan dan lambit

(c)alat sortir

(d) Timbangan

(e)Tudung saji

133

Prakarya

b. Teknik budidaya pembesaran ikan konsumsi

Pembesaran ikan konsumsi merupakan proses

budidaya yang bertujuan untuk memperoleh ikan

ukuran konsumsi. Budidaya pembesaran ikan merupakan

salah satu segmen usaha yang banyak dilakukan para

pembudidaya ikan. Pembesaran ikan relatif lebih

mudah karena keterampilan yang dibutuhkan sangat

sederhana dibandingkan melakukan pembenihan.

Teknik yang perlu diperhatikan adalah memilih wadah

budidaya, memilih benih, padat penebaran, pola

pemberian pakan, pencegahan hama dan penyakit

ikan, pengontrolan pertumbuhan (sampling, grading

dan sortasi), pengelolaan kualitas air yang tepat serta,

panen dan pasca panen.

1.

Wadah budida

ya

Siapkan wadah budidaya sesuai dengan jenis ikan

yang akan dibudidayakan dan lokasi budidaya. Wadah

budidaya bisa berupa kolam, bak atau jaring apung/

keramba jaring apung/ tancap. Lakukan persiapan

wadah budidaya dengan cara pengeringan, pemupukan,

pengecekan saluran air, pemeriksaan kwalitas air

dan sanitasi.

2.

Pemilihan benih

P

ilihlah benih sesui ukuran untuk tujuan pembesaran.

Cari benih yang bergerak aktif tandanya benih tersebut

berkualitas baik kondidi fisik yang normal serta kulit

ikan/sisik tidak gugus.

3.

Penebar

an benih

Hal yang perlu diperhatikan saat penebaran benih

adalah kepadatan pada tiap meter persegi wadah.

Kepadatan ini ditentukan oleh jenis ikan dan sistem

budidaya pembesaran yang dilakukan (ekstensif, semi

intensif dan intensif ). Penebaran benih harus dilakukan

dengan hati hati. Lakukan penebaran benih pada

pagi atau sore hari. Hal ini dilakukan agar benih yang

ditebar tidak mengalami sress atau tingkat kematian

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.28 Pemilihan benih untuk

pembesaran

134

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

3

4

1

2

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.29 Penebaran Benih (1,2,3,4)

tinggi. Biarkan benih keluar dengan sendirinya atau

dikeluarkan pelan-pelan dari kemasan benih (plastik).

Sebelumnya masukan air kolam ke dalam plastik

sedikt demi sedikit agar mudah beradaptasi dengan

kondisi kolam (aklimatisasi)

4.

Pola pember

ian pakan

Pakan menetukan keberhasilan budidaya pembesaran

ikan konsumsi. Berdasarkan jenis pakan yang digunakan,

proses pembesar dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:

a.

Pembesar

an ikan secara ekstensif yaitu teknik

pembesaran ikan yang hanya mengandalkan

pakan alami yang terdapat dalam kolam budidaya.

Pada pola pembesaran ini kesuburan perairan

akan sangat menentukan tumbuhnya pakan

alami. Pembesaran dapat dilakukan pada kolam

tergenang dan disawah.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.30 Cara pemberian pakan

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.31 Pemberian pakan alami

135

Prakarya

b.

Pembesaran ikan secara semiintensif yaitu

pembesar

an ikan yang lebih mengutamakan

pakan alami yang terdapat pada kolam dan

dengan tambahan pakan tambahan yang tidak

lengkap dari kandungan gizinya seperti dedak.

Pembesaran dilakukan di kolam air tenang

c.

Pembesar

an ikan secara intensif yaitu teknik

pembesaran ikan yang dalam proses pemeliharaanya

mengandalkan pakan buatan

Pemberian pakan harus memperhatikan jumlah

kebutuhan, waktu pemberian dan cara pemberian pakan.

Berikan pakan sedikit demi sedikit agar pakan dapat

dimakan habis sebelum tenggelam ke dasar kolam.

Gunakan pakan yang aman, hindari pemberian pakan

berupa bangkai karena kurang aman terhadap ikan dan

dikhawatirkan memberikan efek pada ikan yang akan

dikonsumsi. Pakan diberikan sesuai perkembangan ikan

dimana ukuran pakan berupa pellet berbeda sesuai

besarnya ikan. Banyaknya pakan ditentukan dari bobot

ikan secara keseluruhan atau pakan diberikan sesuai

target panen yang diinginkan. Untuk pembesaran

kisaran 0.5-07 % dari target panen.

5.

Penc

egahan hama dan penyakit

Serangan penyakit dan gangguan hama dapat

menyebabkan pertumbuhan ikan mengalami hambatan.

Gangguan yang terjadi yaitu pertumbuhan lambat

yang cenderung kerdil, kematian meningkat, dan

menurunnya hasil panen. Ikan yang dipelihara dapat

terserang penyakit karena kualitas air yang buruk dan

malnutrisi. Agar ikan yang dipeliharan tidak terserang

hama dan penyakit maka harus dilakukan pencegahan

sehingga tindakan paling efektif dibandingkan dengan

pengobatan. Pencegahan dapat dilakukan mulai dari

persiapan wadah dan media budidaya. Kenali hama

dan penyakit ikan agar penanganan ikan lebih tepat

dan efektif. Ganti air secara berkala jika budidaya

Pengisian air

a

Pemberian daun sirih

b

Perendaman

c

Masukkan ke jaring baru

d

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.32 Pengobatan penyakit

pada ikan kerapu

136

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

dilakukan di bak. Jika menggunakan obat-obat kimia

perhatikan efek sampingnya baik pada ikan, lingkungan

dan manusia yang akan mengkonsumsinya.

6.

Pengelolaan k

ualitas air

Pengeloaan kualitas air merupakan cara pengendalian

kondisi lingkungan air di dalam kolam budidaya

sehingga dapat memenuhi persyaratan hidup ikan.

Agar ikan dapat tumbuh dengan optimal maka kondisi

lingkungan kolam pembesaran harus disesuikan

dengan kebutuhan ikan. Variabel kualitas air yang

sangat berpengaruh antara lain: suhu, kadar oksigen

terlarut, kadar CO

2

, volume air, dan kekeruhan air.

7.

Pengon

trolan pertumbuhan (sampling, grading

dan sortasi)

Pengontrolan dilakukan untuk mengecek

budidaya pembesaran agar dapat tumbuh dengan

baik. Pertumbuhan ikan sesuai dengan umurnya.

Pengontrolan dilakukan dengan

sampling

ikan dari

kolam pada umur tertentu kemudian diamati dan

dianalisa kesesui pertumbuhannya.

(a) sampling pengukuran

pertumbuhan

(b) Sortasi dan grading

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.33 Pengontrolan pertumbuhan

137

Prakarya

Grading

dilakulan untuk mengklasifikasikan ikan

berdasarkan ukuran agar ikan yang cenderung kerdil

tidak dimangsa yang besar dan ikan yang besar tidak

memangsa ikan yang lebih kecil. Sortasi adalah cara

pemilihan ikan dilihat dari ukuran pertumbuhan dan

kesehatan. Ikan yang sakit perlu dipisahkan agar tidak

menulakan penyakitr pada ikan lainnya. Lakukan

pengamatan dan pengontrolan dengan baik dan

seksama sehingga dapat mengambil keputusan yang

tepat untuk keberhasilan budidaya.

8.

Panen dan pasca panen

P

anen dilakukan setelah ikan konsumsi mencapai

bobot atau ukuran tertentu sesuai permintaan

konsumen. Cara pemanen yang tepat menentukan

mutu ikan konsumsi yang dihasilkan. Penaganan ini

akan mempengaruhi tinggat kematian saat panen.

Kegiatan panen meliputi persiapan penampungan

ikan, pengeringan kolam, penangkapan ikan, dan

pengangkutan serta pengemasan. Pemanenan sebaiknya

dilakukan pagi atau sore hari.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.34 Pemanenan

138

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

TUGAS KERJA KELOMPOK

Observasi dan wawancara tempat budidaya ikan konsumsi

Kelompok

:

Nama Anggota

:

Kelas

:

1.

Kunjungi tempat budidaya ikan konsumsi.

2.

Wa

wancara petani/pembudidaya ikan konsumsi tanyakan hal-hal berikut:

a.

Apa jenis ik

an konsumsi yang dibudidayakan?

b.

Apa saja sar

ana produksi (alat dan bahan) yang digunakan?

c.

Bagaimana memilih benih ikan y

ang baik?

d.

Bagaimana tek

nik budidaya yang dilakukan mulai dari pemilihan benih sampai pemanenan?

e.

Apa kesulitan a

tau tantangan yang dihadapi selama melakukan budidaya ikan konsumsi?

f.

Apa keunggulan ik

an yang dibudidayakan?

4.

Jika tidak ada t

empat budidaya ikan konsumsi di lingkunganmu carilan informasi dari buku

sumber atau media lain.

5.

Saa

t melakukan observasi dan wawancara hendaklah bersikap ramah, bicara sopan, bekerja

sama, dengan teman sekelompoknya.

5.

Tulisk

an hasil observasimu dan sertakan gambar visualisasinya.( LK.6 )

6.

Pr

esentasikan di depan kelas !

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.35 Pengemasan

Pengemasan ikan hasil pembesaran harus

memperhatikan jarak dan waktu tempuh, jumlah

benih yang diangkut dalam wadah, dan kondisi

kualitas air selama pengangkutan yang terpenting

yaitu suhu air, salinitas air, pH dan oksigen dalam

wadah. Pengemasan bisa tertutup menggunakan

plastik dan terbuka dengan menggunakan drum,

ember dan wadah lainnya.

139

Prakarya

3.

Tahapan Budidaya (pembesaran) Ikan

K

onsumsi

Kamu sekarang sudah mengetahui berbagai jenis

ikan konsumsi yang dibudidayan di air tawar, payau

dan laut. Bagaimana hal ini didaerahmu? Jenis ikan

konsumsi jenis apa yang cocok dibudidayakan? Setelah

kamu melakukan observasi dan wawancara tentang

budidaya ikan konsumsi di lingkunganmu, maka

saatnya kamu melakukan budidaya ikan konsumsi.

Kamu dapat memanfaatkan wadah budidaya yang

sudah dibuat pada pembelajaran sebelumnya untuk

kegitan budidaya pembesaran ikan. Pilihan ikan lele

merupakan contoh. Ikan lele merupakan ikan konsumsi

yang mudah dibudidayakan di kolam, bak terpal/

plastik dengan tempat terbatas.

Observasi dan Wawancara budidaya ikan konsumsi

Kelompok

: .............................................................................................................................

Nama Anggota

: .............................................................................................................................

Kelas

: .............................................................................................................................

Jenis ikan y

ang dibudidayakan

: ..............................................................................................

Nama pertain/pembudida

ya ikan konsumsi: ..............................................................................

Lokasi

:

................................................................................................

Alat

Bahan

Teknik budidaya ikan konsumsi.................

1.

Pemilihan benih

2.

Wadah y

ang digunakan

3.

Pr

oses Pemeliharaan

4.

Pr

oses pemberian pakan

5.

Penaggualangan hama dan pen

yakit

6.

Pengon

trolan pertumbuhan

7.

Pengec

ekan kualitas air

8.

P

emanenan

Ungkapkan pendapatmu!

Hal apa yang kalian rasakan dan pengalaman apa yang kalian dapatkan saat melakukan

Eksperimen dan observasi kesulitan dan kesenangan yang ditemui? Tuliskan ungkapan

perasaan/pengalaman kalian dengan terbuka dan jujur.

LEMBAR KERJA-7 (LK-7)

140

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

a.

Perencanaan

1.

Menen

tukan jenis ikan konsumsi yang akan

dibudidayakan

2.

Menen

tukan dan persiapan wadah yang akan

digunakan untuk budidaya ikan konsumsi

3.

Menen

tukan jadwal kegiatan budidaya

4.

Men

yiapkan kebutuhan sarana alat dan bahan

5.

Menen

tukan tugas individu

b.

Menyiapkan sarana produksi

Bahan

a.

Benih ikan lele ukuran 5-8 cm

b.

Pak

an ikan alami dan buatan serta pakan tambahan

c.

Obat oba

tan

d.

Vitamin a

tau probiotik

Benih Ikan Lele

Pakan Alami

Obat Alami

Vitamin

Obat Buatan

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.36 Bahan Budidaya Pembesaran ikan lele

Pakan Buatan

141

Prakarya

a.

Timbangan dan penggaris

b.

Ala

t sortir/baskom

grading

c.

Seser/sar

ingan

Alat

Penggaris

Timbangan

c.

Proses Budidaya Pembesaran Ikan Konsumsi

P

embesaran ikan lele dilakukan sampai ukuran

konsumsi. Ukuran lele siap konsumsi adalah

150-200gram/ekor. Lama waktu budidaya 2.5-3

bulan. Berikut langkah langkah budidaya ikan lele:

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.37 Alat Budidaya Pembesaran ikan lele

Baskom

Grading

Anco

Seser

a.

Siapkan wadah budidaya ukuran 3X4 m dan isi air

sampai ½ bag

ian. Jika wadah masih baru maka

biarkan air sampai beberapa hari kemudian buang

untuk menghilangkan bau terpal.

b.

Kolam diisi lagi dengan air sampai ¾ bag

ian dan

biarkan 3-4 hari.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.38 Persiapan wadah dan

pengisian air kolam

Proses

142

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

c.

Tebarlah benih ukuran 5-7 cm dengan kepadatan

t

ebar untuk kolam ukuran 6X8 m sebanyak 1000

ekor. Penebaran dilakukan pada sore atau pagi

hari agar ikan tidak stres.

d.

Biark

an benih ikan lele keluar sendirinya dari

plastik. Masukan air kolam sedikit demi sedikit

ke dalam plastik agar dapat beradaptasi dengan

lingkungan kolam.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.39 Penebaran benih

e.

Pemberian pakan buatan berupa pellet selama

sa

tu bulan dengan dosis 5-10% dari berat total

ikan.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.40 Pemberian pakan

f.

Setelah ukuran ikan agak besar maka pakan

dik

urangi 3 % per hari. Berikan pakan tambahan

berupa daun, daging bekicot/keong mas, limbah

ikan asin, dan sayuran. Hindari pemberian bangkai

ayam.

Pemberian bangkai ayam sakit dikhawatirkan

efek samping yang kurang baik.

g.

Per

gantian air dilakukan seminggu sekali. Air yang

diganti biasanya 50 % dari volume air kolam.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.41 Pemberian pakan

143

Prakarya

h.

Lakukan pengontrolan pertumbuhan dengan

sampling dua minggu sek

ali. Ambilah 10% dari

populasi ikan dan timbang hasilnya dirata-rata

kemudian kalikan jumlah ikan. Berdasarkan informasi

ini maka akan diketahui jumlah pemberian pakan

yang akan diberikan

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.42 Pengontrolan pertumbuhan

ikan lele

i.

Apabila terkena penyakit cacar, bercak, dan borok

mak

a pisahkan ikan yang sakit dan rendam dengan

larutan PK 0,1 ppm atau secara alami diobati

daun papaya dan sedikit garam dapur. Lakukan

pergantian air sesering mungkin.

j.

Unt

uk mencegah terjangkitnya penyakit jamur,

berikan pakan alami daun papaya

Sumber: www.alamtani.com

Gambar 3.43 Ikan lele terkena penyakit

jamur

k.

Lakukan seleksi untuk menghindari persaingan

mak

anan dengan melakukan panen selektif. Sebaiknya

dipisahkan sesuai ukuran yang sama

l.

Set

elah umur 2.5 – 3 bulan maka ikan dapat

dipanen dengan ukuran 150-200 gram per ekor.

Sumber: Dok. Kemdikbud

Gambar 3.4 Lele siap dipanen

m.

Panen dilakukan pagi atau sore hari, hati-hati saat

panen jangan sampai ik

an stres dan mengalami

kerusakan yang berakibat tingkat kematian tinggi.

Ikan disimpan di tempat penampungan kemudian

dikemas ke dalam plastik, bak, drum atau jerigen.

Tempat pengemasan ikan disesuaikan dengan

jarak pengangkutan.

Sumber: Fak. Perikanan UGM

Gambar 3.45 Panen ikan lele

144

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

Sumber: Dok. Kemendikbud

Gambar 3.46 Pengemasan terbuka dan tertutup

TUGAS KERJA KELOMPOK (LK-8)

TUGAS PRAKTIK BUDIDAYA IKAN KONSUMSI

Kelompok

:

Nama Anggota

:

Kelas

:

1.

Rancanglah perencaanan kegiatan budidaya ikan konsumsi sesuai daerah

set

empat.

2.

Gunakan inf

ormasi dari hasil observasi dan wawancara atau berdasarkan

hasil bedah buku sumber/referensi yang telah kalian dapatkan.

3.

Buatlah jadw

al kegiatan budidaya dan pembagian tugas

4.

Siapkan ala

t dan bahan dengan tepat sesuai rencana

5.

Pr

aktikkan setiap tahapan budidaya

6.

Lakuk

an pengamatan dengan baik dan seksama

7.

Ambil gambar pada setiap tahapan keg

iatan.

8.

Buatlah lapor

an kegiatan pembesaran ikan konsumsi

Catatan:

Tugas 1-3 dipresentasikan terlebih dahulu sebelum memulai praktik

pembesaran ikan konsumsi. Lakukan revisi dari masukan yang diberikan!

145

Prakarya

Laporan praktik pembuatan wadah budidaya ikan hias

Kelompok

: .......

......................................................................................................................

Nama Anggota

: .......

......................................................................................................................

Kelas

: .......

......................................................................................................................

1.

Per

encanaan

2.

Menen

tukan jenis ikan hias budidaya, membuat jadwal kegiatan, menyusun

kebutuhan dan tugas individu.

3.

Persiapan ala

t dan bahan

4.

Pr

oses budidaya pembesaran

5.

Pengama

tan dan pemeliharaan

6.

Ev

aluasi kegiatan

LEMBAR KERJA-8 (LK-8)

TUGAS KERJA KELOMPOK (LK-9)

TUGAS PRAKTIK BUDIDAYA IKAN KONSUMSI

Laporan praktik pembuatan wadah budidaya ikan hias

Jenis wadah budidaya yang digunakan

: ...................................................................

I

kan konsumsi yang dibudidayakan

: ...................................................................

No

Kegiatan

Minggu ke

1

2

3

4

5

6

7

8

1

Persiapan wadah budidaya

2

Penyiapan dan pemilihan benih

3

Penebaran benih

4

Pemberian pakan

5

Pengontrolan pertumbuhan

Sampling

Grading

• Sortasi

6

Pengamatan penyakit

7

Pengelolaan kualitas air

8

Panen dan pasca panen

Kelompok

:

Nama Anggota

:

Kelas

:

146

Kelas VIII SMP/MTs

Semest

er I

Evaluasi Diri

Kamu telah melaksanakan praktik budidaya ikan konsumsi bersama kelompok.

Bagaimana hasilnya? Apakah kelompok sudah mengerjakan kegiatan dengan baik?

Evaluasilah kelompokmu dalam mempraktikkan kegiatan budidaya ikan konsumsi.

Isilah lembar kerja di bawah ini dengan melengkapi tabel. Beri tanda ceklis (v) sesuai

jawabanmu dan sertakan alasannya!

Uraian

Baik

Cukup

Kurang

Alasan

Perencanaan

Persiapan

Pelaksanaan

Pelaporan

Kerjasama

Disiplin

Tanggung jawab

Tuliskan kesimpulanmu berdasarkan refleksi di atas

________________________________________________________________

Refleksi Kelompok

Renungkan dan Tuliskan pada selembar kertas!

Ungkapkan yang kamu pahami dan rasakan setelah mempelajari budidaya

ikan konsumsi, mengenai hal hal berikut.

1.

Keragaman budida

ya ikan konsumsi di daerahmu

2.

Kunjungan

pada tempat budidaya ikan konsumsi atau melalui sumber/

referensi bacaan tentang wadah budidaya ikan konsumsi yang sudah

kamu lakukan bersama kelompokmu.

3.

Kesulitan yang dihadapi saa

t mencari informasi dan pengamatan.

4.

Pe

ngalaman dalam melaksanakan praktik budidaya ikan konsumsi secara

kelompok

5.

Pembelajar

an yang kamu dapatkan/rasakan sebagai individu sosial dari

kegiatan pembuatan dan persiapan budidaya ikan hias.

Refleksi Diri

147

Prakarya

RANGKUMAN

Wadah budidaya merupakan tempat untuk memelihara ikan.

Jenis-jenis wadah budida

ya terdiri dari kolam, bak, keramba

jaring apung atau tancap, dan akuarium.

Setiap w

adah budidaya mempunyai desain dan kontruksi berbeda

disesuaikan dengan lingkungan setempat dan kebutuhan ikan

yang dibudidayakan.

Persiapan w

adah budidaya kolam meliputi perbaikan pematang,

pengolahan dasar kolam, perbaikan saluran air masuk dan

keluar, pengeringan dasar kolam, pemupukan, pengapuran

dan pengisian air kolam.

Ik

an konsumsi adalah ikan yang dibudidayakan untuk tujuan

sumber pangan protein atau konsumsi. Ciri ikan konsumsi

memiliki daging yang tebal.

Budiday

a pembesaran ikan konsumsi dilakukan untuk mendapatkan

ikan siap konsumsi atau ukuran yang diinginkan konsumen.

Ik

an konsumsi dapat di budidayakan di perairan tawar, payau

dan laut.

Tek

nik budidaya pembesaran ikan konsumsi di perairan tawar,

payau dan laut hampir sama meliputi pemilihan benih,

penebaran benih, pemeliharaan (pemberian pakan, pengelolaan

kualitas air dan pengontrolan pertumbuhan), pengendalian

penyakit, panen dan pasca panen.